Sekilas Lagu Religi di Indonesia
Antusiasme penonton Opick di Synchronize Fest 2023 seakan jadi bukti bahwa lagu-lagu bernuansa islami punya tempat di hati masyarakat Indonesia. Lalu, seperti apa sih perkembangan lagu religi islami di Indonesia dari masa ke masa? Simak selengkapnya di Siar Kabar!
Abad 15 & Abad 16
Sunan Bonang (Sumber: kompasiana.com)
Lagu Islami di Indonesia berkembang sejak abad ke-15, dipengaruhi mistisisme Sufi dan tradisi lokal. Setelah itu, pengaruh budaya global yang masuk melalui jalur perdagangan di era kolonial memperkaya musik religi dengan unsur budaya lain, seperti Gambus, Samrah, dan Hadrah dari Arab (Nusantara Institute).
Seiring waktu, pada abad 16, musik Islami juga digunakan sebagai sarana dakwah oleh Wali Sanga. Salah satu contohnya “Tombo Ati”, yang jauh sebelum dipopulerkan oleh Opick, sudah diciptakan oleh Sunan Bonang untuk menarik hati masyarakat Jawa dan mengajak mereka mengenal Islam.
1950-an: Gambus dan Syech Albar
Syech Albar (Sumber: boombastis.com)
Memasuki era modern, musik gambus semakin berkembang di Indonesia pada 1950-an, seiring dengan pengaruh budaya Timur Tengah yang makin kuat. Musik ini biasanya diiringi oud (alat musik petik khas Arab) dan gendang, menciptakan nuansa khas Timur Tengah.
Salah satu tokoh penting dalam perkembangan gambus era ini adalah Syech Albar, ayah dari Ahmad Albar, yang dikenal sebagai penyanyi gambus legendaris.
1970-an: Era Bimbo
Ngomongin lagu religi, Bimbo gak bisa dilewatkan. Grup asal Bandung ini, beranggotakan Sam, Acil, dan Jaka, aktif sejak 1966 dengan lagu bermakna mendalam seperti “Tuhan” dan “Sajadah Panjang”.
Selain Bimbo, ada juga Krisbiantoro yang juga membawakan lagu-lagu Islami di era 1970-an.
1980-an: Kasidah Modern https://www.youtube.com/embed/dQBx-ZV8zqI?si=7CRs8wVEVJHPMCPc
(Sumber: YouTube – محمد عين النجيب)
Di era ini, musik religi makin luas dengan hadirnya Nasida Ria, grup kasidah yang tetap eksis hingga sekarang. Dengan lagu seperti “Perdamaian”, mereka memadukan unsur Timur Tengah dan musik tradisional Indonesia yang bikin kasidah lebih modern dan mudah diterima.
1990-an: Kebangkitan Nasyid https://www.youtube.com/embed/hOGmdkqUT10?si=Wjz72q7O7fDwbG8R
(Sumber: YouTube – GP Musikpedia)
Era 1990-an jadi masa berkembangnya musik nasyid di Indonesia, genre religi yang mengandalkan harmoni vokal dengan aransemen minimalis.
Snada jadi salah satu pelopornya, membawa nasyid ke arus utama lewat lagu-lagu seperti “Jagalah Hati”, “Satu Tuhan”, dan “Damai Bersama-Mu”, yang mengemas pesan Islami dengan aransemen nasyid yang unik.
2000-an: Pop Religi Mendominasi https://www.youtube.com/embed/BOHJw6EYYlY?si=CaBox0kjv5uGuBcl
(Sumber: YouTube – Musica Studios)
Era ini jadi puncak kejayaan pop religi. Opick dengan “Tombo Ati” membawa nuansa religi yang simpel dan mudah dicerna. Ungu, Gigi, dan Wali rutin merilis lagu religi tiap Ramadan, menciptakan tren tahunan di industri musik.
Selain itu, Chrisye juga ikut memperkaya genre ini dengan album Ketika Tangan dan Kaki Berkata (2007), yang menampilkan lagu-lagu religi dengan aransemen megah dan lirik penuh makna.
Hayo, Millenials, kalau dengar lagu-lagu ini kamu langsung kebayang masa-masa Ramadan tahun 2000-an gak sih?
2010-an: Sabyan Gambus https://www.youtube.com/embed/1OMD_LSELAM?si=how4dY6E5F9JV6dI
(Sumber: YouTube – Official Sabyan gambus)
2010 menjadi masa dimana Sabyan Gambus sukses membawa musik gambus ke arus utama lewat “Ya Maulana” dan “Deen Assalam”, memadukan unsur tradisional dengan sentuhan pop modern yang mudah diterima.
2020-an: Eksperimen Musik Indie https://www.youtube.com/embed/xA_o0DkjGkM?si=P4hXWck9BP4Mmt8W
(Sumber: YouTube – Matter Mos)
Memasuki 2020-an, musisi indie makin berani bereksperimen dengan musik religi. Matter Mos, misalnya, mengemas pesan Islami dalam balutan hip-hop lewat “Sujud”, menghadirkan nuansa baru yang lebih segar dan relevan bagi pendengar muda.
Dari Sunan Bonang hingga era digital, musik religi terus berkembang mengikuti zaman. Dengan kreativitas dan inovasi, genre ini akan tetap relevan bagi generasi mendatang, tentunya akan terus memperkaya khazanah musik religi di Indonesia.