Pernah nonton konten Eka Gustiwana nge-review Suno AI di YouTube? Buat yang belum tahu, Suno AI adalah program AI yang bisa dipakai buat generate lirik dan aransemen lagu sesuai arahan dari pengguna. Ibarat Chat GPT, tapi buat ngegarap lagu.
Pakai Suno, kamu bisa generate the whole production mulai dari suara vokal, drum, gitar, dan piano. Hebatnya lagi, aransemennya bisa rampung dalam hitungan menit. Lah, kalau bikin lagu jadi segampang itu apa peran musisi bakal tergantikan AI? Sebelum kita bahas, mending kita coba bedah dulu deh serba-serbi si Suno AI ini.
Bagaimana Suno AI Bekerja?
- Input – Pengguna ngasih teks prompt, bisa soal mood, gaya, atau lirik.
- Analisis – Suno AI bakal pakai NLP (Natural Language Processing) buat nangkep tema, emosi, dan konsep dari prompt tadi.
- Generate – Suno AI pakai jaringan neural dan algoritma buat bikin musik yang nyambung sama arahan dari user.
- Penyempurnaan dan Produksi – Komposisi terus dirapikan dan disempurnakan dengan Suno AI sampai jadi hasil akhir lagu, lengkap dengan vokal dan instrumen yang pas sama input dari pengguna.
Sangat mudah digunakan untuk membuat musik, visi-misi Suno AI juga sempat dibahas oleh Michael “Mikey” Shulman (CEO Suno AI) dalam wawancara di kanal YouTube, The 20 Minute VC with Harry Stebings.
Di wawancara itu, Mikey mengatakan bahwa saat ini membuat musik gak selalu menyenangkan karena membutuhkan waktu, latihan, dan penguasaan instrumen serta software, sehingga banyak orang gak menikmati prosesnya, yang kemudian memancing komentar Netizen di YouTube.

Terlepas dari visi Mikey Shulman dan respon netizen, gak bisa dipungkiri kalau Suno AI memang canggih. Namun, cara kerjanya beda sama musisi. Coba aja kita tanya ke dua orang musisi dan penulis lagu tentang proses kreatif mereka sebagai perbandingannya.
Menulis Dari Pengalaman Pribadi
“Lagu ‘Kita Ke Sana’ adalah pengalaman pribadi dari persahabatan saya dengan teman-teman terdekat saya, berawal dari kepulangan salah satu sahabat saya yang terdiagnosa kanker pankreas, lalu secara _natural nada dan lirik lagu tersebut terngiang di kepala saya sampai akhirnya tercipta lagu ‘Kita Ke Sana’.”_
- Pringgo Aryo; penulis lagu, produser, dan arranger
Proses Farrel Hilal Menulis Musik
Farrel Hilal bilang, menulis lirik itu buatnya seperti bercerita dengan kata-kata dan melodi yang mewakili perasaannya. Di lagu “Stargazing”, misalnya, dia bercerita tentang rekonsiliasi hubungan yang hampir putus, dengan lirik dan gaya bernyanyi yang romantis, khas musik RnB.
Ceritanya juga menggambarkan culture anak muda ibukota yang suka pacaran sambil midnight driving.

Masa Depan Musik dan AI, Bakal Gimana?
AI memang belum bisa menandingi visi dan kreativitas manusia, tapi kecanggihannya tetap layak diakui.
Dengan penggunaan yang tepat, AI bisa jadi pemantik ide dan mempercepat proses kreatif. Melihat perkembangan zaman sebagai hal yang gak bisa kita hindari, rasanya lebih bijak kalau kita berkolaborasi agar teknologi memperkuat, bukan menggantikan kreativitas manusia.