https://youtube.com/watch?v=EyejHLksmaY%3Fsi%3DjPP9FxCs31L_BPuy

Masih ingat lagu ‘Kroncong Protol’ dari Bondan & Fade2Black? Ketika lagu ini rilis di tahun 2007 begitu segar terdengar: alunan musik keroncong berpadu dengan musik funk rock, lirik berbahasa Indonesia dan bagian rap khas Fade2Black. Ada keberagaman unsur budaya ditemukan dalam satu lagu.

2 (2).JPG

‘Kroncong Protol’ dari Fade2Black jadi contoh perpaduan keragaman unsur budaya dalam satu lagu. Meski asal-usul keroncong sendiri masih terus diteliti, apakah keroncong asli dari Indonesia atau hanya alat musiknya saja yang dibawa dari Portugal, yang jelas terjadi pertemuan dua budaya dalam satu musik ini. Lantas bagaimana dengan peleburan ragam budaya dalam musik Indonesia saat ini?

3.JPG

Jumat (9/8/2024) lalu Iramanesia hadir di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, pada sesi Bincang Sore Palmerah Yuk!: “Orkestra Lintas Zaman” yang dipandu Pemred Kompas.com Wisnu Nugroho bersama seniman Didik Nini Thowok, Paksi Raras Alit dan Lampurio. Isu obrolan berputar pada tema budaya Indonesia dan perkembangannya saat ini. Termasuk musik Indonesia. https://youtube.com/embed/q1EYB1suOSU?si=1OFcJEgWkF42VN9Lsi=qB6v19wvgdkEBDpqsi=ls4D2doHkUsLgCfMsi=caxCnVUpUEN7eGl3si=2tcC0USZcWDEedxvsi=UUGV7L46CMJpZtFQsi=UUGV7L46CMJpZtFQ

“Sekarang (kami) percaya diri karena dimana-mana sedang trend. Makanan lokal mulai diangkat lagi, kemana-mana orang berkebaya, pakai jarik, Sal Priadi, Kunto Aji, dan Dian Sastro.”

Paksi Raras Alit – Musisi, Pegiat Sastra

Tentang ruang untuk musisi yang mengusung spirit lokalitas. https://youtube.com/embed/H0LQxn5SSog?si=qB6v19wvgdkEBDpqsi=ls4D2doHkUsLgCfMsi=caxCnVUpUEN7eGl3si=2tcC0USZcWDEedxvsi=UUGV7L46CMJpZtFQsi=UUGV7L46CMJpZtFQ

Ungkapan Paksi ada benarnya mengingat lima tahun terakhir musik Indonesia ramai nama-nama seperti Denny Caknan dengan pop Jawa-nya, Bagus Wirata yang menggaungkan musik Bali, lalu ada musisi dari timur seperti Andmesh Kamaleng dan Dian Sorowea hingga kembali viralnya hits pop Sunda milik Doel Sumbang di media sosial. https://youtube.com/embed/HXARfAJ8dS0?si=J07AZsZyGpoKovAcsi=1OFcJEgWkF42VN9Lsi=qB6v19wvgdkEBDpqsi=ls4D2doHkUsLgCfMsi=caxCnVUpUEN7eGl3si=2tcC0USZcWDEedxvsi=UUGV7L46CMJpZtFQsi=UUGV7L46CMJpZtFQ

“Saya tuh maunya orang tau kalo saya dari Maumere lewat lagu saya. Itu pasti logatnya, logat Maumere. Itu saya sengaja. Itu motivasi saya.”

Bianca da Silva – Rapper asal Maumere https://youtube.com/embed/aw7OInZnXEI?si=b3x11hod3gQYKMA2si=J07AZsZyGpoKovAcsi=1OFcJEgWkF42VN9Lsi=qB6v19wvgdkEBDpqsi=ls4D2doHkUsLgCfMsi=caxCnVUpUEN7eGl3si=2tcC0USZcWDEedxvsi=UUGV7L46CMJpZtFQsi=UUGV7L46CMJpZtFQ

“…(hubungan) Seni atau produk tradisi budaya dengan teknologi itu bukan suatu keterpaksaan, tapi keniscayaan dari waktu ke waktu…”

Paksi Raras Alit – Musisi, Pegiat Sastra

4 (2).JPG

Tentunya seni dan budaya tak tergerus zaman, setiap musisi yang merasa identitasnya begitu penting terus berupaya menonjolkan unsur itu melalui berbagai perkembangan medium seni yang relevan, termasuk musik Indonesia. Dari yang tadinya berwarna karena musik-musik dari luar, kini musik Indonesia lebih berwarna dengan keragaman lokalitas yang ada di dalamnya sendiri.

A7C00338 (1).jpg
Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *