ab6761610000e5eb8b789b23e1b1188030cd489b.jpeg
ternyata-anak-anak-tidak-ingin-yuni-shara-menikah-lagi_m_140532.jpeg

Tahu gak, Yuni Shara dan Reza Artamevia dulu pernah jadi backing vocal sebelum jadi bintang besar?

Biasanya, backing vocal (atau penyanyi latar), seringkali hanya dianggap sebagai pendukung semata, tapi tanpa mereka, aransemen sebuah lagu gak akan terasa sehidup itu.

Fadli.JPG
Syanin.JPG
Marini.JPG
Mei Kasiman.JPG
Felicia.JPG

Di Siar Kabar kali ini, kami mengumpulkan lima penyanyi latar untuk mendalami perspektif mereka mengenai peran dan pekerjaannya di industri musik Indonesia.

Kayak gimana ya opini mereka?

Apa alasan kamu jadi penyanyi latar?

“Awalnya kerja bareng di satu project, terus diajak seru-seruan bareng di project lainnya.” – Syanindita Prameswari, Backing Vocal Sal Priadi

“Ingin mengasah skill, dan suka menjadi support dan harmoni untuk penyanyi lain.” – Meilita Kasiman, Backing Vocal Maliq & D’Essentials

“Lebih nyaman di belakang spotlight, gak perlu mikirin stage act dan lain-lainnya.” – Marini Nainggolan, Backing Vocal Raisa

Jadi penyanyi latar worth it gak sih?

Felicia.JPG

“Satu, kita dapat ilmu baru… Ketemu orang-orang hebat dalam bermusik… ikut menyaksikan proses sampai hari H… menurut saya itu priceless.” – Felicia Wattimena, Backing Vocal Raisa

Challenge-nya?
Mei Kasiman.JPG

“…harus blending sama temen backing (vocal) nya atau sama artisnya sendiri… nyanyi harus sepenuh hati, tapi juga harus dengerin orang lain dan gak boleh kencang sendiri.”

  • Meilita Kasiman, Backing Vocal Maliq & D’Essentials

**Apa sih stereotip umum tentang backing vokal yang sebenarnya gak tepat?
**
Syanin.JPG

Peran backing vocalist cuma mengisi vokal di belakang dan gak dapet spotlight.
Gak jarang backing vocal justru dapat spotlight yang cukup banyak, menyesuaikan dengan konsep artistik dari musisi yang diiringi. Kalo kata Syanindita, kerja bareng Sal Priadi, backing vocal justru diberikan ruang untuk menari di depan dan memberikan input-nya dalam hal performance dan storytelling lagu.

**Stereotip: Jadi backing vocalist itu lebih mudah.
**
Marini.JPG

Menjadi backing vocalist rupanya mesti punya vocabulary teknik vokal yang luas, karena seringkali kamu mesti mengubah tone vokalmu sesuai karakter suara lead vocal dan kebutuhan lagu. Begitu kata Marini Nainggolan, dikenal juga sebagai backing vocalist Raisa.

**Gimana jadi backing vocalist ngebantu karirmu sebagai lead vocal?
**
Fadli.JPG

Menurut Fadli Rizki (lead vocal Joy Manifesto dan Ashkan) menjadi backing vocalist Danilla membantunya ngebangun kepercayaan diri dan belajar dari orang-orang yang lebih dulu ada di industri musik mulai dari hal-hal teknik, non-teknik, dan filosofi bermusik yang berpengaruh ke karirnya sebagai lead vocal.

Backing vocal itu bukan pilihan kedua, lho! Mungkin beberapa ada yang ngira perannya cuma buat yang belum jadi lead vocal, padahal sebenarnya backing vocal punya peran besar dalam setiap lagu. Banyak penyanyi besar mulai karirnya dari sini dan punya peran penting dari lagu-lagu hits sampai perjalanan bersejarah para penyanyi besar sebelum akhirnya jadi soloist.

Menjadi backing vocal memang nggak mudah. Dalam prosesnya ternyata dituntut untuk bisa menyesuaikan peran, menguasai teknik vokal, dan bekerja sama dengan vokal utama.

Tapi justru dari sini, banyak yang akhirnya menemukan keunikan mereka dan membuka banyak peluang baik itu untuk berkembang sebagai solois atau berkolaborasi dengan artis-artis lain.

Menurut kamu, apa sih hal-hal menarik yang bisa ditemukan dari peran backing vocal yang sering gak disadari?

Ditulis oleh Trinanda Deva dan Asep Wirya
Editor – Rilya Greeslamirya
Layout – Adila Widjajanti

Felicia Wattimena – Interview via Instagram
Marini Nainggolan Interview via Instagram
Fadli Rizki interview via WA
Syanindita Prameswari interview via Wa
Meilita Kasiman interview via WA

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *