Mei 2024 lalu kami memulai persiapan Iramanesia, salah satunya dengan mengadakan riset kualitatif berbentuk in-depth interview kepada sejumlah pelaku ekosistem musik di Indonesia. Ada yang datang dari perwakilan fanbased, ada
Rapor Irama
(Sumber: Andi Gondi) Jurnal dirangkum oleh AnnisaSumber foto-foto di bawah: Dokumentasi Pribadi Annisa Hai, aku Annisa. Aku perantau dari Purwokerto yang kini tinggal di Bintaro. Hidup di Jakarta kadang melelahkan,
Tau Earhouse Songwriting Club (ESC)? Kalo Earhouse? Yes, Earhouse adalah community-based coffee shop yang ada di Pamulang, Tangerang Selatan dan dibikin sama Endah N Rhesa. Nah, ESC yang juga diprakarsai
(Sumber: Unsplash - Yvette de Wit) Apa mesti ke seberang biar di apresiasi? Banyak musisi Indonesia yang memilih berkarya di luar negeri. Ada yang berangkat dengan mimpi besar, ada juga
Dari AADC sampai Pengabdi Setan, banyak sekali film Indonesia dengan soundtrack yang ikonik. Tahun 2025 pun gak kalah seru dengan film-film yang diiringi soundtrack berkualitas. Kira-kira apa sih yang bikin
Akhir-akhir ini, ramai berita tentang VISI. Sejumlah penyanyi tiba-tiba mengunggah logo VISI, mengadakan buka puasa bersama, hingga muncul kabar 29 diantaranya berencana mengajukan uji materi UU Hak Cipta (UUHC) ke
Pernah dengar nama Lokananta? Studio rekaman pertama di Indonesia ini pernah jadi tempat hitsnya musisi legendaris era 1960-an lalu dan hingga kini menyimpan 40.000-an piringan hitam musik Indonesia. Lalu, gimana
(Sumber: tempo.co) Ahmad Dhani dan Ariel NOAH tengah memperdebatkan sistem lisensi royalti musik. Dhani mendukung direct license, di mana musisi bebas mengatur lisensi lagunya sendiri. Sementara Ariel mendukung blanket license,
Tau konten ini dong? Konten ini viral gara-gara memparodikan lagu 'Kita Bikin Romantis' milik Maliq & D’Essentials. Sejauh ini sound yang kita sebut jadi viral, jejaknya sering bermula dari platform