Seminggu belakangan kami menemui beberapa orang dewasa, menanyakan tentang lagu anak Indonesia saat ini. Jawabannya pun beragam. Tak semuanya satu suara perihal lagu anak. Ada yang mengikuti sampai tahu nama penyanyinya, ada juga yang hanya mengikuti lagi anak dari beberapa creator di YouTube.
Sumber: Pexels.com
“Ya sayang aja ya, di era sekarang udah jarang banget (lagu anak) gak kayak di zaman saya dulu. sampai ada video klipnya. Ya, prihatin aja,” cerita Feri, pengunjung area We The Kids di We The Fest 2024.
“Dia lumayan sih masih kita kasih denger lagu anak kayak Tasya Kamilla sama Sherina. Mungkin lebih gak tau sih lagu sekarang siapa penyanyinya. Lumayan kesusahan sih untuk cari lagu anak kalau pun nemu udah dalam bentuk kartun. Konten dari channel YouTube gitu,” cerita Fino dan Yasmin, pasangan yang bercerita tentang cara mereka memberikan lagu-lagu untuk anak.
Padahal lagu anak masih terus bermunculan hingga saat ini. Bisa jadi pesatnya akses informasi cenderung membuat anak-anak atau para orang tua hilang momentum untuk menemukan lagu-lagu anak melalui gawai mereka sehari-hari.
Sumber: Data AMI Awards
“Untuk membuat industri lagu anak semarak lagi tidak bisa datang dari satu pihak saja. Kalau ada inisiatif yang kolektif, ramai-ramai kembali meramaikan lagu anak dengan disadari secara sengaja atau tidak, itu mungkin menarik,” ungkap pengamat musik David Tarigan.
“Tahun 2015 akhir, waktu itu saya masih jadi kepala sekolah di TK. Saya melihat rekan guru disana selalu kesulitan ketika harus mencari lagu anak bahasa Indonesia ketika berganti tema. Berbeda kondisinya dengan diluar, yang berkembang melalui channel Nursery di YouTube. Keresahan itu saya bawa pulang ke rumah dan diskusi bareng suami, kayak “kok kita cuma ada lagu anak tuh itu-itu aja ya?” “Kok lagu anak-anak Indonesia masih sama ya dari jaman kita kecil sampe sekarang?” terus suami saya jawab “Yaudah, kita bikin aja,” Founder Balita.co, Chitra Astriana bercerita awal mula menjalankan channel YouTube Baba Lili Tata.
Tak hanya Chitra, pada momentum hari anak (23/7/2024), grup musik RAN juga merasakan keresahan soal lagu anak, hingga munculah “RAN For Your KIds”, sebuah album anak karya RAN berisikan delapan lagu yang turut menghadirkan cerita anak lewat voiceover Kak Seto di dalamnya. Lantas, mengapa “RAN For Your Kids” hadir?
Sumber: RAN
“Seperti yang kita bilang di awal, banyak prduk (lagu anak) dari luar negeri dan negara-negara tetangga. Sedangkan yang dari Indonesia, meskipun ada exposure-nya kurang. Sehingga tanggapan kita adalah karya ini, kami memberikan opsi untuk anak-anak dan para orang tua Indonesia,” ungkap Rayi Putra saat menjelaskan tentang concern RAN terhadap krisis lagu anak Indonesia.