Beberapa bulan terakhir senang rasanya melihat festival musik kian gencar menyediakan ruang untuk band-band dan emerging artist tampil di acara mereka. Kenapa disebut organik? Karena di era serba digital kini, si emerging artist dapat diperkenalkan tanpa biaya iklan sepeserpun. Nah, dari tiga festival di atas, kami mengambil case study dari Submit Your Music We The Fest, sebuah program milik We The Fest dari 2016.
Sumber: Instagram: @we.the.fest, @authenticity_id, @cherrypopfest
Kami berbincang dengan Ismaya Live, selaku pihak penyelenggara We The Fest 2024 di hari mereka menggelar Press Conference tepat sepekan sebelum festival musik tahunan itu digelar, tentang bagaimana program Submit Your Music ini berjalan. FYI, pemenang dari program Submit Your Music akan diganjar untuk ikut tampil di We The Fest.
Sumber: Arsip Iramanesia
Adalah Sarah Deshita dan Argi Wibawa dari Ismaya Live yang mencetuskan program Submit Your Music sebagai salah satu rangkaian acara We The Fest setiap tahunnya. Berawal dari kesenangan berkunjung ke festival untuk menemukan artis dan warna musik baru, mereka justru konsisten mempertahankan Submit Your Music sebagai program tahunan yang ditunggu emerging artist di seluruh Indonesia agar bisa tampil di We The Fest.
Lantas bagaimana dengan emerging artist yang tampil di acara Submit Your Music? Apa dampak positif yang didapatkan selepas program Submit Your Music dari We The Fest 2024? FYI, program Submit Your Music pernah diikuti beberapa nama yang kini sudah cukup dikenal di kancah musik, mulai dari Onar, Textpack, Prau, hingga The Panturas. Tahun ini ada Jo Soegono, Jordan Susanto, GUU, dan RRAG yang berhasil menang.
“Sangat membantu buat musisi baru mempromosikan musiknya, karena pasti banyak pendengar baru dari kita di-announce sampai main di We The Fest-nya.”
- Acil, Personil RRAG
“Sebenarnya kami gak gitu pernah ngecek numbers. Tapi karena impact offline-nya yang berasa, ternyata ada perubahan yang positif dan lumayan signifikan.”
- Vinny Tanu, Manager Jordan Susanto
