Mei 2024 lalu kami memulai persiapan Iramanesia, salah satunya dengan mengadakan riset kualitatif berbentuk in-depth interview kepada sejumlah pelaku ekosistem musik di Indonesia. Ada yang datang dari perwakilan fanbased, ada juga dari perwakilan music director dari sebuah venue musik reguler, dan tentunya dari perwakilan musisi juga kami dengar keluh kesahnya.
Satu benang merah yang kami simpulkan, muncul dalam setiap cerita mereka adalah masih belum maksimalnya peran media di era konvergensi media digital saat ini untuk jadi penghubung atau hub bagi tiap-tiap pelaku di ekosistem. https://www.youtube.com/embed/mYM5dBqSL18?si=_jz6Ip6yW8XRr-z3
“Akan sangat menyenangkan kalo ada media yang hadir, menjembatani antara musisi dan orang-orang yang ada di industri musik yang jam terbangnya sudah banyak nih, jadi kita bisa tahu harus kemana habis rilis lagu, di-support oleh media, mungkin kita dapat coverage,” ungkap Alya Zurayya, salah satu musisi yang hadir dalam sesi in-depth interview itu.
Lain Alya, lain Opay, seorang narasumber yang mewakili fanbased salah satu solois besar Indonesia. Menurut Opay, peran media harusnya bisa lebih mendekatkan antara penggemar dengan idola. “Mungkin bisa buatin acara, misal meet and greet, atau intimate session gitu kan, jadi lebih sering ketemu (dengan idola) yang lebih dekat lagi,” ungkap Opay.

Dari sisi Panji Baskoro, seorang kurator musik sebuah venue, peran media justru dibutuhkan untuk membentuk community, dimana dari community ini harapannya tentu bisa mendatangkan pengunjung ke venue tempatnya bekerja. “Harusnya saling simbiosis mutualisme ya, kalo semuanya jelas, esensi media harusnya jadi lebih terlihat,” ujar Panji yang bekerja sebagai music director untuk sebuah bar di Bali.
Dari riset tadi, terbentuklah sebuah gagasan untuk #BersamaSeirama, dimana untuk mencapai tujuan bersama memajukan ekosistem musik Tanah Air nggak mungkin hanya dilakukan sendirian atau segelintir pihak saja. Harus bersama-sama sehingga tercapai tujuan yang seirama.

Statement kami “Bersama Seirama menggemakan nada keberagaman lokal”. “Bersama” menekankan nilai kebersamaan dan kekuatan kolektif dalam mengapresiasi dan mendukung perkembangan musik Indonesia.
“Menggemakan Nada”, merujuk pada peran Iramanesia dalam menyebarluaskan dan mengedukasi tentang berbagai talenta musik lokal. Dan terakhir, “keberagaman lokal”, menekankan peran Iramanesia dalam mendukung perkembangan, keberagaman, dan kemajuan, tak hanya musik lokal, namun juga seni dan budaya di Indonesia.
Enam bulan setelah launch pertama dalam bentuk media sosial di platform instagram dan TikTok, kini kami hadir juga dalam format situs web. Dimana harapannya, dapat mempermudah kami mencapai visi untuk #BersamaSeirama lebih mudah lagi.
Di situs web ini nantinya kami akan mengedukasi namun ikut belajar tanpa henti, berbagi inspirasi dan informasi bergizi, tanpa berlama-lama mari #BersamaSeirama dengan… Iramanesia!