(Sumber: Ardhito Pramono – @ardhitopramono)
Ardhito Pramono buka suara soal hak lagunya lewat IG Story dan TikTok Live (10/3). Lagunya kembali diputar di TV Korea, termasuk di “I Live Alone” bareng J-Hope BTS. Tapi bukannya senang, ia justru soroti masalah hak cipta.
(Sumber: Ardhito Pramono – @ardhitopramono)
Sebagai pencipta, Ardhito merasa hak pengelolaan lagunya dipindahkan ke publisher lain tanpa izin. Publisher berperan sebagai pihak yang mengelola hak cipta lagu, termasuk urusan lisensi dan pembagian royalti.
Menurutnya, hak cipta tetap 100% milik penulis. Meski label membiayai produksi, hak atas lagu tetap milik pencipta. Hingga kini, Ardhito bilang, masalah publishing lagunya belum jelas.
Padahal, di podcast bareng Rian D’MASIV tahun 2021, Ardhito pernah cerita kalau alasannya gabung ke major label adalah buat dapat perlindungan hukum atas karyanya.
Pada 2021, kejadian serupa (penayangan lagu Ardhito di TV Korea) pernah terjadi. Saat itu Ardhito bilang, situasi ini seharusnya jadi pelajaran buat musisi lain, “supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi” (detikhot.com/2021). https://www.youtube.com/embed/UZVhvwxrfpM?si=uPP1AGJWkmN7nRLL
Kini, Ardhito mengingatkan musisi buat siapin lawyer sebelum tanda tangan kontrak. Soalnya, kontrak yang nentuin hak apa aja yang tetap kamu pegang!
Jadi apa yang mesti dipahami dulu?
Hak Cipta
- Kamu pencipta lagu → kamu pemilik hak cipta.
- Hak ini ngasih kamu kontrol atas penggunaan lagu dan royalti.
- WAJIB dicantumkan namamu sebagai pencipta.
Hak Master
- Ini hak atas rekaman hasil jadi dari lagu kamu.
- Siapa yang pegang master, dia yang bebas ngatur distribusi dan izinnya.
- Biasanya hak master dipegang label karena mereka biayai seluruh proses produksinya, tapi kalau kamu ikut biayai atau produksi sendiri, hak master bisa kamu pegang juga.
- Intinya, semua balik lagi ke kontrak & kesepakatan di awal!
“Buatlah lagu seindah-indahnya, kalian semua berbakat. Tapi kalau ada tawaran, please [lawyer] up!” ucap Ardhito dalam siaran live TikTok, Senin (10/3).
Berkaca dari kejadiannya, nggak semua hak otomatis kamu pegang. Semua tergantung kesepakatan dalam kontrak. Biar nggak nyesel belakangan, pahami dan negosiasikan!
Masih mikir hak cipta itu urusan belakangan?
