(Sumber: Andi Gondi)

Jurnal dirangkum oleh Annisa
Sumber foto-foto di bawah: Dokumentasi Pribadi Annisa

Hai, aku Annisa.

Aku perantau dari Purwokerto yang kini tinggal di Bintaro. Hidup di Jakarta kadang melelahkan, tapi selalu ada hal seru yang bisa dinantikan, salah satunya konser.

(Annisa) Foto Konser.jpg

Dulu, awal mengenal musik Yura, aku langsung jatuh cinta pada “Cinta dan Rahasia”, duet manisnya dengan Glenn Fredly. Lagu ini sering diputar saat karaokean di bus dalam perjalanan study tour dari Purwokerto ke Bali. Sejak itu, lagu-lagu Yura selalu membawaku ke momen tertentu, seperti “Berawal Dari Tatap” yang mengingatkanku pada masa-masa jatuh cinta yang bikin senyum-senyum sendiri.

Sebenarnya, keinginan untuk datang ke konser Yura sudah ada sejak lama, sejak masa-masa skripsian di tahun 2021. Album Tutur Batin begitu berarti buatku, lagu-lagunya menemani perjalanan panjang yang penuh perjuangan itu. Bahkan, di skripsiku ada penggalan liriknya:

“Aku tak sempurna, tak perlu sempurna, akan kurayakan apa adanya.”

Rekam Rangkum Yura Yunita.png

Meskipun skripsiku jauh dari sempurna, aku belajar merayakan prosesnya. Setelah melewati itu, aku punya keinginan untuk menghadiri konser musisi yang lagunya menemani perjuanganku. Konser Bingah menjadi perjalanan dari misi kecil itu, sebagai bentuk terima kasihku untuk Yura.

Begitu tiba di Istora, aku langsung disambut dengan suasana yang khas. Janur kuning dipasang di bagian luar, memberikan sentuhan tradisional yang unik. Di sekitar venue, ada pertunjukan Sisingaan, booth makanan, dan pameran seni yang terasa autentik dan penuh sentuhan personal dari Yura.

IMG_8896.jpg

Satu hal yang membuatku kagum, hampir semua penonton mengenakan outfit berkain termasuk aku.

Magisnya Panggung Bingah

Lampu mulai meredup. Suara musik perlahan terdengar. Riuh penonton bergemuruh dari segala penjuru Istora. Penari latar mulai memasuki panggung. Lalu, dari arah serong kiri, Yura Yunita muncul, “terbang” menuju panggung utama.

Aku kehilangan kata-kata. Aku hanya bisa berteriak, merasa terlalu amazed melihat pembukaan konser yang begitu megah. Baru beberapa detik berjalan, aku sudah benar-benar merasakan makna bingah.

Ada banyak lagu yang dinyanyikan sore itu, tapi salah satu yang paling membekas adalah lagu “Pekat”. Biasanya Yura membawakannya bersama Reza Rahadian, tapi di Konser Bingah, ia menyanyikannya bersama Sal Priadi.

Dengan langkah perlahan, Yura berjalan menuju Sal yang berada di ujung panggung, sementara set hujan rintik-rintik turun, memberi kesan melankolis. Lagu ini, tak secerah “Berawal Dari Tatap”, namun “Pekat” langsung menghantam perasaanku dengan dalam, merasakan kesedihan yang terpendam.

Tiba-tiba, para penyanyi wanita Salma Salsabil, Fathia Izzati, Fanny Soegi, Misellia, Idgitaf, serta Feby Putri berbaris di panggung dan mulai menyanyikan “Tutur Batin”. Saat “Tutur Batin”, dibawakan liriknya langsung membawaku ke masa-masa sulit saat “Aku tak sempurna, tak perlu sempurna, akan kurayakan apa adanya” melantun dengan megah. Meski lagu ini triggering, ada keindahan dalam kejujurannya, sebuah pelukan bagi hati yang pernah terluka.

Karena aku berdiri di barisan terdepan, nampaknya beberapa kali keberadaanku diperhatikan oleh Yura. Rasanya, Yura lagi-lagi membawa perasaan ‘bingah’ untuk diriku di momen itu.

Saat “Dunia Tipu-Tipu” menjadi penutup konser, Yura meminta penonton berpelukan. Aku dan orang di sampingku, yang juga datang sendiri, akhirnya berbagi kebersamaan dengan saling puk-puk pundak.

Jika ada detik yang paling kuingat, adalah saat Yura memberikan kejutan untuk Mamanya dengan mendatangkan Ruth Sahanaya. Melihat senyuman Mama yang bahagia dan Yura yang begitu emosional, aku pun ikut terharu. Momen itu mengingatkanku pada Bunda di rumah, dan seketika aku merasakan kehangatan yang mendalam.

Bingah: Perayaan Bahagia

Sesuai dengan namanya, Bingah berarti kebahagiaan. Itu satu kata yang bisa merangkum semua yang kurasakan sore itu. Bahagia karena akhirnya bisa menonton konser yang sudah kutunggu-tunggu sejak lama.

IMG_8902.jpg

Bahagia karena lagu-lagu di Tutur Batin pernah menjadi penguat di masa-masa sulitku. Dan kebetulan, ini juga menjadi konser pertamaku di usia baru, sebuah hadiah kecil untuk diriku sendiri setelah ulang tahunku dua minggu sebelumnya.

Setiap konser memang punya cerita dan kesan tersendiri, tapi Konser Bingah benar-benar meninggalkan jejak yang mendalam. Di awal tahun 2025 dan di usia baru ini, konser ini mengisi hatiku dengan kebahagiaan yang tak terungkapkan.

Rekam Rangkum Yura Yunita (1).png

Hari itu, aku datang ke konser sendirian. Tapi aku tidak merasa sendiri. Di dalam Istora, aku bernyanyi bersama ribuan orang yang juga mencintai lagu-lagu Yura. Aku merasakan energi yang begitu hangat, penuh kebersamaan.

Aku pulang membawa banyak rasa bahagia, haru, dan penuh syukur.

Terima Kasih, Teh Yura!
Aku hadir dan pulang dengan bingah!

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *