(Sumber: Unsplash – Yvette de Wit)
Apa mesti ke seberang biar di apresiasi?
Banyak musisi Indonesia yang memilih berkarya di luar negeri. Ada yang berangkat dengan mimpi besar, ada juga yang mungkin awalnya cuma coba-coba, tapi akhirnya sukses.
Apakah di luar negeri lebih menjanjikan? Atau justru ada yang salah dengan ekosistem musik di Indonesia?
Gak sedikit musisi kita yang akhirnya lebih dikenal di negeri orang:
- Daniel Sahuleka – sukses di Belanda
- Anggun C. Sasmi – jadi diva di Prancis
- Elephant Kind – berkarir di Inggris
- Agnez Mo, NIKI, Rich Brian, Warren Hue, Stephanie Poetri – menembus industri musik Amerika
- Dita Karang – jadi idol K-Pop Secret Number
- Dougy Mandagi – vokalis The Temper Trap di Australia
Apa ada yang mereka dapatkan di sana tapi gak ada di sini?
Korea Selatan – Regulasi Ketat Perlindungan Artis
Industri K-Pop bisa mendunia berkat dukungan pemerintah, tapi semua itu juga ada penyebabnya. Contohnya Lee Seung-Gi, 18 tahun kerja tapi nggak dapet royalti! (1) Kasus ini akhirnya melahirkan aturan baru biar nggak kejadian lagi, seperti:
- Agensi wajib melaporkan keuangan rutin
- Larangan eksploitasi artis muda
- Jam kerja maksimal untuk idol di bawah umur
Amerika Serikat – Tiket Konser Gak Bikin Pusing
(Sumber: Rich Brian – @brianimanuel)
Pernah gak sih pengen nonton konser tapi tiba-tiba harga tiketnya melonjak gila-gilaan? Nah, di Amerika, masalah ini sampai dibahas di level pemerintahan.
Mereka bikin TICKET Act (2024) supaya (2):
- Harga tiket lebih transparan
- Gak ada lagi calo yang bikin harga jadi gak masuk akal
- Kalau konser batal, uang bisa balik
Inggris – Musisi Gak Takut Gak Dibayar
(Sumber: Elephant Kind – @elephantkind)
Salah satu hal yang paling bikin musisi frustasi adalah soal royalti. Di Inggris, pemerintah turun tangan buat ngatur ini biar lebih adil (3).
**- Semua platform streaming kayak Spotify & Apple Music wajib bayar royalti dengan transparan
- Ada aturan yang melindungi musisi biar gak “dimakan” label besar**
Inggris, Amerika, dan Korea Selatan udah aware dengan kebutuhan musisi. Gimana dengan Indonesia?
Indonesia – Realita Sistem Royalti di Indonesia
Di satu sisi, konsumsi musik digital di Indonesia makin naik pesat, tapi musisinya sendiri masih banyak yang bingung soal royalti (4).
¹responden survei Koalisi Seni ²lmkn.id
Sebenarnya uangnya ada dan dikelola LMKN sebagai penyalur, lalu masalahnya ada di mana ya? https://www.youtube.com/embed/PCkx3dGFbEY?si=4ixKf6hk0M9IyZzX
(Sumber: YouTube – deHills TV)
Menurut Ketua IRW (Indonesia Royalty Watch), HM. Jusuf Rizal, salah satu masalah UU Hak Cipta adalah kurangnya sosialisasi dan kepatuhan. Melalui podcast Diskusi Seputar Royalti bareng LMKN, Ia menyoroti akar masalah perihal royalti antara lain:
- Banyak musisi/pencipta lagu acuh sistem royalti
- Perundang-undangan yang masih perlu disosialisasikan
- Masih banyak musisi yang jalan sendiri tanpa perlindungan hukum
Sampai sekarang video ini telah ditonton sebanyak 107 kali sejak tayang pada Januari 2024 lalu. Sebuah video sosialisasi yang cukup… efektif?
Sikap LMKN Yang Berpatokan pada UU Hak Cipta
Setelah polemik soal Agnez Mo dan Ari Bias mencuat, Ketua LMKN, Dharma Oratmangun, menegaskan kalau lembaga itu tetap tegak lurus pada aturan yang berlaku. Dia juga mengingatkan semua pihak buat tetap patuh sama ketentuan yang ada.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Negara lain udah ngambil langkah maju buat melindungi musisi mereka. Kita bisa belajar dari:
Korea Selatan – Perlindungan buat artis muda Amerika Serikat – Transparansi tiket konser Inggris – Aturan ketat soal royalti
Gimana jadinya kalau kebijakan musik di Indonesia lebih serius? Bisa jadi lebih banyak musisi yang sejahtera di negeri sendiri.
(Sumber: X – @shitegoblin)
Kalau mau nyontek aturan positif dari negara lain, kira-kira kebijakan apa yang bisa diterapkan biar para pelaku musik di Indonesia lebih terlindungi dan sejahtera?
Sumber:
- https://lk2fhui.law.ui.ac.id/portfolio/lee-seung-gi-situation-prevention-act-regulasi-baru-korea-selatan-untuk-melindungi-idol-muda/
- https://wahananews.co/internasional/amerika-serikat-sahkan-uu-tiket-untuk-melindungi-musisi-dan-penonton-konser-Ua18obKadx
- https://www.kompas.id/baca/riset/2021/03/17/anatomi-ketimpangan-pasar-musik-dunia
- https://koalisiseni.or.id/pasar-potensial-musik-sudahkah-kebijakan-pemerintah-pro-musisi/